Giring PSI: DPW dan DPD Kerja Lebih Keras

 Giring PSI: DPW dan DPD Kerja Lebih Keras

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menargetkan dua kali lipat perolehan suara di Pemilu mendatang. Hal tersebut diyakini Ketua Umum PSI, Giring Ganesha.

“Saya yakin antusiasme masyarakat tinggi terhadap partai kami. Buktinya kalau ketemu sama saya, mereka masih kenal,” tutur Giring kepada wartawan.

Giring berharap banyak kepada pengurus baru di DPW PSI Jabar, Furqan AMC dan DPD PSI Kota Bandung, Yoel Yosafat yang dilantik pada Sabtu (20/3/2021) lalu.

Khusus untuk Ketua DPW dan DPD yang baru dilantik, Giring berharap dapat bekerja dengan lebih keras untuk melayani kepentingan masyarakat, seperti tagline PSI Hadir dan Kerja untuk rakyat.

“Jangan kasih kendor, karena tugas mereka besar dan berat, apalagi Jabar daerah yang luas dan beragam,” ujar Giring.Menurut Giring, Jabar memiliki keragaman masyarakat. Karenanya, untuk mengambil hati warganya diperlukan ikatan emosional. Hal itu berdasarkan pengalamannya saat mencalonkan diri jadi anggota legislatif dari daerah pemilihan Bandung-Cimahi.

“Saya pelajari pendekatannya harus secara emosional dengan warga Jabar. Saya yakin, Kang Furqan bisa keliling Jabar ‘berjabat tangan’ dengan warga,” terangnya.

Kepada kader PSI yang menjadi Anggota legislatif, Giring menitipkan, kader PSI harus selalu berada di barisan paling depan dalam mengadvokasi masyarakat.

“Berkat kerja keras ini, alhamdulilah elektabilitas PSI hari ini sudah 5 persen. Saya menargetkan elektabilitas PSI di 8,5 persen di 2024 nanti, ” ungkap Giring.

Sementara itu, Ketua DPW PSI Furqan mengatakan, pihaknya akan berusaha memaksimalkan potensi yang ada di PSI untuk benar-benar hadir di masyarakat. Salah satunya pemberian advokasi kepada masyarakat Jabar.

“Terutama advokasi mengenai kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan masyarakat itu sendiri,” terang Furqan.

Menurut Furqan, pihaknya akan meningkatkan gerakan-gerakan advokasi untuk mengadvokasi masyarakat dalam banyak hal. Terutama terkait dengan kebijakan-kebijakan yang sangat berdampak kepada masyarakat.

“Contohnya kita bersama-sama mengadvokasi para petani yang panen raya tapi kemudian hasil panennya terancam oleh kebijakan impor yang terapkan kementrian, lalu yang lainnya adalah langkah-langkah yang sudah rutin dilakukan oleh PSI seperti dalam respon bencana, masyarakat yang tidak mengakses beberapa program mengurus KTP AKTE kelahiran dan lain-lain,” tandasnya.

Sumber: Pojok Bandung

Facebook Comments
Komentar Facebook