Partai Solidaritas Indonesia (PSI) membawa gagasan kesehatan yang berkualitas melalui BPJS gratis, bila menang di Pemilu 2024. Dewan Penasehat Partai Solidaritas Indonesia sekaligus Caleg DPR-RI, Giring Ganesha menuturkan, BPJS Kesehatan terbagi menjadi dua tipe, melalui mandiri dengan iuran dan subsisi Kartu Indonesia Sehat (KIS).
“Yang menjadi pertanyaan alokasi dananya dari mana? kita bisa ambil dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dibayarkan masyarakat setiap kali transaksi di restoran atau cafe,” ujar Giring di Studio Tribun Jabar, Senin (5/1).
Giring membeberakan, jumlah pajak yang bersumber dari PPN nilainya mencapai ratusan triliun.
“Kita ambil dari situ untuk bisa mengganti pembayaran BPJS kesehatan yang mandiri,” katanya.
Kemudian, kata Giring, dana dapat diperoleh dari subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).
Berkaca, komitmen dunia meninggalkan bahan bakar minyak dan beralih pada moda transportasi listrik.
“Dalam jangka panjang biasanya setiap tahun negara itu subsidi triliunan buat subsidi BBM, nanti makin ke sini orang udah enggak perlu lagi pakai BBM. Kita alihkan untuk kesehatan,” paparnya.
Adapun bila sistem kepesertaan dihapus, maka yang harus disiapkan adalah dana untuk menutupi biaya klaim.
Pada 2022, biaya klaim BPJS adalah Rp 113,7 triliun. Pada 2022, Pemerintah RI mengeluarkan Rp 62,5 triliun untuk PBI.
Sehingga, dibutuhkan pembiayaan sekitar Rp 51,2 triliun untuk menutupi sisanya.
PSI mengusulkan, dana tersebut diambil dari earmarking (alokasi langsung) PPN/PPNBM sebanyak 1 persen dari 11 persen PPN.
Pada 2022, realisasi penerimaan PPN/PPNBM adalah Rp 680 triliun. Maka, 1 persen dari 11 persen adalah Rp 61,89 triliun.
Giring menegaskan, bila gagasan PSI bisa diperjuangkan dalam ranah kesehatan, fokus utama berikutnya ialah pelayanan hingga Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai.
“Cita-cita PSI begitu kita sakit, cukup bawa KTP bisa langsung dirawat,” ujarnya.
