Hadir dan Kerja untuk Rakyat: 7 Tahun PSI untuk Selamanya

 Hadir dan Kerja untuk Rakyat:  7 Tahun PSI untuk Selamanya

Ketika menuliskan artikel ini saya teringat Tiga Hari untuk Selamanya. Sebuah film bergenre petualangan, karya Riri Riza yang cukup berkesan. Soundtracknya yang dinyanyikan group band Float pun cukup menyentuh, menggambarkan sebuah perjalanan yang: “berhenti di sana, percuma”.

Tetapi perjalanan PSI ini janganlah berhenti dan jangan percuma. Perjalanan yang terus berjalan beriringan bersama semangat anak muda Indonesia. Perjalanan 7 tahun bertekad dan mengabdi dalam semangat Hadir Kerja untuk Rakyat. Sebuah perjuangan yang bukan sekadar petualangan, sebab di sana terdapat komitmen dan ketulusan atas pengabdian; komitmen memberantas korupsi dan ketulusan menerima perbedaan demi mencegah intoleransi.

Perjalanan 7 tahun PSI adalah kenangan indah yang terus berjalan. Ibarat tenses dalam grammar, ini merupakan bentuk past (and still) continuous tense: telah terjadi dan (masih) berlangsung. Dan pengalaman saya bergabung di dalamnya, adalah pengalaman hidup yang tak cukup dilukiskan dengan kata-kata. Sebuah perjalanan dan pengalaman, yang baru sepadan nilainya jika saya tebus dengan kerja nyata.

Langkah Besar Bagi Saya

Dalam albumnya yang berjudul Song From the Big Chair (1985), Tears for Fears meluncurkan sebuah lagu hits: Everybody Wants to Rule the World. Lagu ini cukup populer dan membekas di telinga remaja generasi saya. Pesan dalam lagu ini memberi kesadaran, bahwa tiap orang boleh bermimpi dan mesti membuktikan dirinya mampu memimpin dunia yang dipilihnya. Ini juga mungkin yang menggerakkan alam bawah sadar saya.

Jujur, dulu saya menafikkan dunia politik. Sewaktu menjadi anak band, bagi saya politik cukup dengan membayar pajak. Tetapi, begitu mengenali sosok seorang Joko Widodo (Jokowi), saya takjub dan tersadarkan. Saya tergerak menjadi relawan beliau, karena baru kali itu, ada “orang biasa” bisa muncul menjadi calon orang nomor satu di negeri ini. Sejarah baru telah dituliskan oleh tukang mebel dari Solo, putra orang biasa, yang mewujudkan mimpinya dengan kerja-kerja-kerja. Dan saya bertekad melanjutkan sejarah baru semacam itu.

Everybody can rule the world.
Everybody can reach their own dreams.

Oleh karena itu, tiap pengalaman berharga bersama Bro dan Sis di PSI saya jadikan pembelajaran berharga. Tiap kesempatannya, tak pernah saya sia-siakan. Amanat dari Sis Grace untuk menjadi nahkoda kapal besar Partai Solidaritas Indonesia itu saya terima sepenuh hati. Saya ingin membuktikan, bahwa putra wartawan Djumaryo Imam Muhni juga mampu menjadi pemimpin di negeri ini.

Bersama PSI, saya betul-betul meniti sebuah langkah besar. Pilihan, yang mungkin, terbilang nekad dan mengejutkan banyak pihak.

Oleh sebab itu, segala cibir tak saya pikir. Sejuta doa dan cinta menjadi bekal kerja nyata.

Arah Layar Generasi Muda Masa Depan Bangsa

Dalam pidatonya, Bro Christian Widodo, Ketua DPW PSI NTT, sering mengilustrasikan perjuangan PSI bagaikan pelayaran: Arah angin tak bisa kita ubah, namun arah layar mampu kita tentukan. Kurang lebih begitu pesannya. Ini menarik. Begitulah seharusnya tiap politisi bersikap. Begitulah seharusnya seorang negarawan berprinsip. Sebab, arah angin dunia politik di negeri ini seringkali tak sesuai ekspektasi. Mau tak mau, kita mesti menentukan: terbawa arus kehancuran atau menjadi penerus pembawa perbaikan.

Memang, dalam perjalanannya, PSI masih jauh dari kata sempurna. Dengan terbuka menerima kritik dan terus mawas dirilah, kehidupan demokrasi di negeri ini kita jaga dan rawat dengan baik. Konsistensi terbuka menerima perbedaan, merupakan wujud bagi kita membuktikan diri sebagai Partai Anti Intoleransi. Di sinilah, peran kita sebagai bangsa Indonesia dan PSI sebagai agen perbaikan, berjuang merawat Kebhinekaan. Bukan sekadar dengan jargon dan spanduk, tapi melalui tradisi sehari-hari.

Konsistensi PSI melawan korupsi tercerminkan sejak tahap seleksi. Para kader dites dan dinilai rekam jejaknya yang harus bersih dari segala korupsi. Bahkan hingga disiplin waktu, kami tegakkan dengan baik, dari kader hingga staf non-kader di kantor Dewan dan Kecabangan masing-masing. Saya pun siap, membawa tiap kader yang saya pimpin ke jalur hukum, jika memang terbukti melakukan tindak pidana korupsi.

Perbaikan di ranah sosial berupa anti intoleransi dan anti korupsi tadi, disempurnakan dengan kesadaran pada kenyataan fenomena perubahan iklim (Climate Change). Banyak gagasan telah kita hasilkan, dan hanya menunggu waktu bagi kita merealisasikannya melalui regulasi dan aksi. Kelak, kita akan mampu membuat sejarah, menggerakkan jutaan anak muda kembali ke alam dan merawat tanah airnya yang subur dan kaya.

Memang, banyak pihak bertanya-tanya apakah orang tua boleh ikut terlibat di dalam PSI. Banyak pihak yang belum memahami, bahwa menjadi tua itu pasti, namun berjiwa muda adalah pilihan. Di pilihan itulah, saya bersama jutaan Bro dan Sis, di segala lapisan umur dan golongan, sama-sama bertekad berjuang Hadir Kerja untuk Rakyat.

Kiranya, itulah kesan dan pesan yang terbersit dalam benak saya yang paling dalam, selama 7 tahun PSI Hadir Kerja untuk Rakyat.

Jangan berhenti di sana, jangan percuma. Every Bro and Sis can heal the world.

Facebook Comments
Komentar Facebook