Soal Dukungan Capres, Giring: Sudah di Tangan DPP PSI

 Soal Dukungan Capres, Giring: Sudah di Tangan DPP PSI

Pengurus DPP Partai Solidaritas Indonesia atau PSI telah menyerap aspirasi dari sukarelawan dan kader di setiap daerah soal dukungan calon presiden (capres). Kini, kandidat capres yang didukung dalam pemilu di tangan pengurus DPP PSI.

Hal ini diungkapkan anggota Dewan Pembina PSI, Giring Ganesha saat berdiskusi dalam podcast di Griya Solopos, Selasa (17/10/2023).

Obrolan menarik podcast itu dipandu Redaktur Pelaksana Solopos Media Group (SMG), Syifaul Arifin dan General Manajer IMS, Yonantha Chandra Preman yang berlangsung selama sekitar satu jam.

Dalam podcast itu, Giring menjelaskan panjang lebar soal sikap politik dan dukungan terhadap capres dalam Pemilu 2024.

“Mas Kaesang [Kaesang Pangarep], turun langsung ke setiap daerah. Bertemu kader dan relawan untuk menanyakan dukungan capres. Siapa yang didukung apakah Mas Ganjar, Pak Prabowo atau bahkan Mas Anies,” ujar dia, Selasa.

Giring menyampaikan suara dari akar rumput menjadi pijakan dalam menentukan capres yang didukung dalam pilpres. Suara dari pengurus PSI di setiap daerah juga menjadi acuan dalam memutuskan sikap politik terhadap pendukungan capres.

“Sekarang keputusan tinggal pengurus DPP PSI yang menentukan. Jadi sudah di tangan pengurus DPP PSI. Sabar dulu, nanti juga akan diputuskan dan diumumkan,” papar dia.

Menurut Giring, PSI bakal mendukung capres yang bisa melanjutkan program kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) di segala aspek kehidupan. Baik sektor infrastruktur, sumber daya manusia (SDM) hingga perekonomian.

Giring juga berharap PSI mampu mencetak sejarah dengan meraih kursi legislatif di parlemen.

“Kami berharap bisa melewati parliamentary threshold. Paling tidak di atas empat persen. Minimal segitu untuk masuk ke parlemen,” ujar dia.

Lebih jauh, Giring optimistis PSI lolos parliamentary threshold setelah putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep resmi masuk PSI. Bahkan kini Kaesang menakhodai kapal besar dalam mengarungi kontestasi politik.

Facebook Comments
Komentar Facebook