Kisah Kita, Alasan Giring Maju Menjadi Calon Presiden RI 2024

 Kisah Kita, Alasan Giring Maju Menjadi Calon Presiden RI 2024

Resmi maju sebagai calon presiden di 2024, Giring menyadari bahwa langkahnya ini tidak akan mudah. Apalagi ia justru masuk ke dunia politik pada saat banyak anak muda nggak suka, sinis, atau bahkan pesimis pada politik. Kita boleh aja benci politik, tapi suka atau nggak suka, ada banyak keputusan penting yang terkait diri kita yang diambil melalui sistem politik.

Contohnya, jika ada kepastian hukum, dunia usaha bisa tumbuh dengan baik. Dan efek yang bisa dirasakan masyarakat adalah jadi lebih mudah mencari kerja. Kepastian hukum itulah yang ikut ditentukan oleh sistem politik.

Bagi Giring dan jutaan anak muda lainnya, ada dua pilihan yang bisa diambil. Diam dan melihat orang lain yang menentukan arah masa depan atau turun dan terlibat menentukan masa depan kita sendiri. Giring memilih untuk turun dan terlibat langsung. Giring percaya bahwa anak muda justru harus melibatkan diri dalam politik. Ini adalah cara agar suara anak muda didengar, diperhitungkan, dan bisa menentukan masa depan yang diinginkan.

Tak bisa dipungkiri, Giring juga awalnya apatis terhadap politik. Berasal dari keluarga biasa, krisis tahun 98 cukup memberikan dampak ekonomi yang berat ke keluarganya. Sang ayah terkena stroke dan meninggal dunia, dan hidup keluarga Giring menjadi semakin berat. Begitu pula dengan kehidupan jutaan anak muda dan jutaan keluarga lainnya.

Namun, di tahun 2015, perjumpaan Giring dengan politik untuk kedua kalinya menjadi sesuatu yang tak terduga. Giring dan tetangga di sekitar lingkungannya heran. Daerah mereka yang setiap tahun dilanda banjir, di tahun itu tiba-tiba aman dan tidak lagi mengalami kebanjiran. Ia mulai memperhatikan ada banyak perubahan di sekitarnya, seperti Pasukan Oranye yang rutin membersihkan sampah dan Pasukan Biru yang membersihkan sungai.

Giring awalnya pesimis bahwa Jakarta dapat berubah menjadi lebih baik dan modern. Misalnya memiliki angkutan umum yang tertata dan pelayanan publik yang baik dan dapat diakses dengan cepat. Anggapan ini pelan-pelan berubah setelah Pak Jokowi memimpin Jakarta. Ibu Kota Jakarta berangsur menjadi kota yang semakin modern, masyarakat bisa menyampaikan keluhan soal fasilitas publik melalui aplikasi, dan transportasi publik yang semakin aman dan nyaman. Jakarta juga dihiasi taman-taman hijau di seluruh kota dan juga pembangunan transportasi bawah tanah yang dulu dirasa mustahil.

Perlahan Giring sadar bahwa jika politik jatuh ke tangan yang tepat, manfaatnya akan dirasakan oleh banyak orang. Jika politik jatuh ke tangan yang tepat, kehidupan jutaan orang bisa menjadi lebih baik dan bahagia.

Di sisi lain, Giring mengerti jika banyak generasi muda yang kecewa dan nggak percaya politik karena merasa diabaikan, ditinggalkan, dan akhirnya nggak menganggap politik sebagai sesuatu yang menarik. Namun, kalau kita merasa diabaiakan dan ditinggalkan, apakah kita lantas diam saja? Ini justru saatnya bagi anak muda untuk melibatkan diri supaya politik tidak jatuh ke tangan yang salah, ke orang yang tidak mengerti kebutuhan, tantangan, atau bahkan aspirasinya berbeda dengan kepentingan kaum muda.

Di 2024 nanti, lebih dari setengah jumlah pemilih kita adalah kaum guna. Walau hanya memiliki satu suara, asalkan dipergunakan dengan baik, akan sangat berharga bagi negeri ini. Perlu kita sadari bahwa korban pertama dari setiap kegagalan politik adalah anak-anak muda. Karena anak muda punya masa depan yang lebih panjang.

Karena itulah, Giring Ganesha memberanikan diri mewakili generasi muda untuk maju sebagai Presiden Republik Indonesia di 2024.

Bagikan cerita kalian untuk saling menularkan semangat dan bangkit dari kegagalan bersama dengan mengirimkan cerita dengan hashtag #IndonesiaBangkit. Jangan lupa mention Giring di Facebook, Twitter, dan Instagram.

Facebook Comments
Komentar Facebook