Giring: Mudah-Mudahan Partai Lain Seperti PSI, Tak Terima Kader yang Korupsi

 Giring: Mudah-Mudahan Partai Lain Seperti PSI, Tak Terima Kader yang Korupsi

Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha berharap seluruh partai politik di Indonesia tidak menerima kader atau calon anggota legislatif (caleg) yang pernah terlibat korupsi sebagaimana yang diterapkan partainya.

Hal itu dia sampaikan saat akan mengikuti program Politik Cerdas Berintegritas (PCB) yang diselenggarakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Mudah-mudahan partai-partai lain seperti PSI yang tidak menerima kader-kader atau caleg-caleg yang pernah terkena kasus korupsi, itu yang penting,” ujar Giring ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (18/5/2022).

“PSI di pemilu 2019 tidak ada kader atau caleg kita yang pernah terkena kasus korupsi, dan mudah-mudahan nanti di 2024 kita tetap akan mempertahankan komitmen kita bahwa tidak ada caleg yang pernah terkena kasus korupsi,” ucapnya.

Giring menuturkan, kedatangannya ke kantor KPK merupakan dukungan terhadap program dari komisi antirasuah itu dalam mendorong pemilihan umum (pemilu) tahun 2024 berjalan dengan bersih dan bebas dari korupsi.

Ia mengatakan, partainya juga kerap melibatkan lembaga antirasuah itu untuk memberikan materi antikorupsi bagi kader-kadernya di sekolah partai.

“Kita dengan bangga juga selalu bilang, setiap sekolah kader kita pasti KPK selalu involve, sudah dua kali sekolah kader KPK selalu involve, dan KPK akan memberikan materi integritas kader kami dan itu materi yang paling ditunggu-tunggu oleh kader kader kami,” papar Giring.

Giring menyatakan bakal terus mendukung upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan oleh KPK. Bahkan, dia membuka peluang untuk membuat lagu tentang antikorupsi bersama KPK.

“Mungkin nanti kita bikin lagu ya sama KPK, kita bikin bareng dan itu keren juga,” ucapnya.

Dalam acara ini, KPK mengundang para ketua umum (ketum), sekretaris jenderal (sekjen) dan bendahara umum (bendum) dari 20 partai politik (parpol).

Adapun program PCB bertajuk “Politik Cerdas Berintegritas Terpadu Tahun 2022” ini merupakan bagian dari upaya KPK dalam melakukan penguatan parpol dan penyelenggara pemilu.

KPK memberikan pembekalan antikorupsi untuk para pengurus parpol baik di pusat maupun daerah, serta pembelajaran mandiri antikorupsi secara elektronik yang rencananya akan diselenggarakan pada rentang Mei-Juli 2022.

“Kegiatan ini kita lakukan karena kita melihat dan ini kita jadikan sebagai

milestone menghadapi dan menjelang kegiatan tahun politik tahun 2024 yang akan datang,” ujar Ketua KPK Firli Bahuri dalam konferensi pers, di Gedung Anti-Corruption Learning Center (ACLC) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (12/4/2022).

“Kita akan mengundang ketua umum partai-partai, sekjen partai, dan bendahara partai yang akan hadir secara fisik di KPK, sementara yang lain bisa mengikuti secara virtual,” ucap dia.

Program ini bakal diikuti oleh 20 parpol yakni Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Beringin Karya (Berkarya), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Demokrat (PD), dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Kemudian, Partai Gerakan Perubahan Indonesia (Garuda), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKP Indonesia), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Selain itu, Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Aceh, Partai Daerah Aceh, Partai Nanggroe Aceh, dan Partai Suara Independen Rakyat Aceh.

“Parpol menjadi perhatian khusus karena kita menyadari bahwa partai ini adalah tempat rakyat untuk menyuarakan dan menyalurkan suaranya,” ucap Firli.

“Kita berharap partai politik nanti akan menjadi agen perubahan, khususnya agen perubahan untuk membangun budaya antikorupsi,” kata dia. 

Sumber:

https://nasional.kompas.com/read/2022/05/18/11100371/giring-mudah-mudahan-partai-lain-seperti-psi-tak-terima-kader-yang-korupsi

Facebook Comments
Komentar Facebook