Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha akhirnya bertemu dengan Putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep.
Kaesang menjadi figur yang didorong PSI untuk maju di Pilwalkot Kota Depok. Baliho dengan foto Kaesang juga dipasang PSI di daerah Depok.
Ketua DPP PSI Sigit Widodo menjelaskan pertemuan Giring dengan Kaesang memang sudah dijadwalkan. Namun bukan membahas soal politik, apalagi soal Pilwalkot Kota Depok.
Giring saat itu diundang sebagai bintang tamu di acara Podkaesang Depan Pintu (PDP) di kanal YouTube Kaesang.
Menurut Sigit kala itu Giring memberikan kaus pendek bertuliskan PSI untuk dipakai oleh Kaesang.
“Waktu itu Bro Griring ngasih kaus ke Mas Kaesang, ‘Ini kaus PSI berani pakai enggak, berani dong kata dia gitu (Kaesang).’ Lalu dipakai saja sama Mas Kaesang,” ujar Sigit.
Sigit menambahkan dalam setiap kunjungan, Giring dan beberapa pengurus memang selalu membawa kaus pendek untuk dibagikan. Kebetulan kaus pendek berwarna hitam yang dipakai Kaesang merupakan desain terbaru dari PSI.
Di sisi lain pemberian kaus ke Kaesang ini juga sebagai tanda komitmen PSI untuk mendukung Kaesang di Pilwalkot Kota Depok di Pilkada serentak 2024.
Apalagi Kaesang sudah menyatakan all out untuk maju ke politik, begitu juga PSI akan berjuang mendukung suami Erina Sofia Gudono itu sebagai bakal calon kepala daerah.
“Dari awal kita memang punya komitmen mendukung Mas Kaesang untuk memperbaiki Kota Depok. Itu sudah jelas dan itu komitmen yang tidak bisa ditawar lagi. Kami menunggu Mas Kaesang apakah mau langsung deklarasi atau menunggu misalnya koalisi dengan partai lain,” ujar Sigit.
Adapun pertemuan Giring dengan Kaesang terjadi di sebuah studio yang biasa dipakai Kaesang untuk tampil di acara PDP kanal YouTube Kaesang.
Momen pertemuan itu dibagikan Giring di akun Twitter pribadinya @Giring_Ganesha, Kamis (8/6/2023).
Dalam foto yang diunggah tampak Kaesang dan Giring mengenakan kaus pendek yang sama. Berwarna hitam dengan ada tulisan PSI dengan logo PSI di akhir tulisan.
Tulisan lengkapnya “PSI partainya orang biasa biasa dan bukan siapa-siapa”.
