Ketua Umum PSI Giring Ganesha merespons pemberitaan yang menyebut Anies Baswedan bakal kesulitan nyapres karena pernah menerapkan politik identitas di masa lalu.
Giring menegaskan PSI akan selalu berseberangan dengan siapapun yang mempolitisasi agama atau mereka yang dekat dengan kelompok intoleran.
“PSI ingin menarik garis tegas, tidak berkompromi dengan orang yang menghalalkan segala cara termasuk dengan memperalat agama, main mata, bergandeng tangan dengan kelompok intoleran, menggunakan ayat untuk menjatuhkan lawan politik,” tegasnya lewat cuitan Twitter @giring_ganesha, dikutip Sabtu (25/6).
“Masih ingat pidato saya akhir tahun 2021?” kata Giring.
Diketahui, Giring dalam pidatonya di HUT Ke-7 PSI pada 22 Desember 2021, mengajak publik untuk tidak memilih pemimpin yang pernah terlibat dalam pusaran politik identitas.
“Kemajuan kita akan terancam jika kelak orang yang menggantikan Pak Jokowi adalah sosok yang mempunyai rekam jejak menggunakan isu SARA dan menghalalkan segala cara untuk menang dalam pilkada,” ujar Giring saat itu.
Sebelumnya, Founder lembaga survei Cyrus Network, Hasan Nasbi memprediksi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak akan mendapat tiket capres 2024. Salah satu faktor yang menghambat Anies adalah strategi politik identitas yang pernah diterapkan pada Pilgub 2017 silam.
Sumber
