Catatan di Usia 39

 Catatan di Usia 39

Tak terasa, usia saya kini menginjak angka 39. Kepala tiga terakhir, sebelum memasuki kepala empat. Rasanya, baru kemarin saya memulai terjun di dunia musik dan berbelok ke politik.

Bersama PSI telah banyak pula saya lalui pengalaman berharga bersolidaritas bersama Bro and Sis. Mulai dari menjadi Korwil Jabar, Caleg, Plt. Ketua Umum dan Ketua Umum sekarang. Begitu banyak nama-nama itu yang tak akan habis saya sebutkan satu-persatu, baik di DPP, DPW, DPD hingga DPC di daerah-daerah seluruh penjuru Indonesia.

Menjaga Komitmen PSI
Komitmen Hadir Kerja untuk Rakyat dengan spirit Antikorupsi dan Antiintoleransi bersama PSI ini, akan terus saya jaga hingga di hari tua nanti. Tak hanya urusan sosial-politik tersebut saja, namun juga untuk persoalan perubahan iklim. Kesemuanya telah menjadi bagian hidup tak terpisahkan dalam hidup saya.

Partai Solidaritas Indonesia, telah menjadi rumah kedua saya, yang selalu saya rindukan. Bahkan kata “kerja”, yang biasanya menjadi momok bagi sebagian orang, buat saya justru begitu saya nantikan: Bertemu Bro and Sis yang begitu semangat di kantor DPP, ataupun ke daerah-daerah mengunjungi Bro and Sis di masing-masing DPW & DPD mereka. Antusiasme, tekad, dan kedisiplinan anak-anak muda yang telah menetapkan jalan hidup mereka di politik bersama PSI. Dan ya, saya berdiri di paling depan bersama mereka.

Cinta Keluarga yang Menemani
Segala kesibukan itu sungguh terasa berwarna, menjadi tak melelahkan, penuh gairah, dengan support dan doa keluarga saya di rumah: Istri saya tercinta Cynthia, juga anak-anak kami dengan dunia mereka yang begitu seru. Kebahagiaan bersama keluarga, adalah bekal utama yang menguatkan arah langkah kaki ini dan cukup berpengaruh menentukan segala hasilnya di depan.

Sebagai Partai yang juga pernah menahbiskan diri sebagai Partai Perempuan, PSI betul-betul menerapkan semangat itu hingga ke masing-masing personal di antara para Srikandi kami. Mereka, para Sis terbaik PSI, yang sejatinya juga seorang Ibu, bersatu, memikirkan nasib negeri ini. Hal ini juga, yang membuat istri saya tercinta memberi dukungan hingga terlibat langsung pula. Tak jarang, ia dan anak-anak juga ikut mengunjungi daerah-daerah.

Menginjak usia 39, saya berharap komitmen PSI dan cinta keluarga yang menemani itu tak akan pudar.

Hingga di masa depan nanti.
Melampaui Indonesia 2045.

Facebook Comments
Komentar Facebook