Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Giring Ganesha mengungkap kisah sejarah dirinya di peringatan Hari Pahlawan pada Rabu, 10 November 2022 kemarin.
Giring Ganesha yang baru-baru ini terus menggulirkan langkah-langkah politik, ternyata memiliki sosok pahlawan yang berarti bagi dirinya.
Giring dalam unggahan Instagram-nya, mengenalkan sosok Djumaryo Imam Muhni dengan segudang karyanya.
Menariknya, Djumaryo Imam Muhni yang disebut sebagai pahlawan baginya, ternyata adalah ayahandanya sendiri.
“Kalau ditanya siapa guru politik dan Pahlawan yang saya kagumi dan sangat dekat, tentu pertama-tama saya akan menjawab: Bapak saya, Djumaryo Imam Muhni,” ujar mantan vokalis Nidji itu.
Giring memaparkan sosok ayahandanya yang merupakan wartawan untuk kejadian pendaratan pertama TNI di Dili, yang akhirnya diganjar penghargaan kenegaraan.
“Beliau adalah wartawan yang ikut meliput pendaratan pertama TNI di Dili pada Desember 1975,” ujarnya membeberkan jasa ayahandanya.
“Atas keterlibatannya tersebut, Bapak mendapatkan penghargaan Satya Lencana Seroja,” ujarnya lagi.
Disebutkan Giring, Satya Lencana Seroja merupakan tanda kehormatan dari Pemerintah atas upaya mereka yang berjasa dalam menanggulangi persoalan keamanan di Timor Timur.
Lebih lanjut, Giring juga menganggap sang ayah telah ikut andil membentuk dirinya yang sekarang, termasuk saat terjun ke dunia politik.
“Sejak kecil, Bapak banyak mengajarkan saya tentang nilai-nilai luhur kebudayaan Nusantara, pengetahuan sejarah, hingga apa dan bagaimana itu dunia politik,” ujarnya menerangkan.
“Karismanya bagi keluarga, juga dedikasinya bagi dunia jurnalistik, begitu membekas dan berpengaruh dalam mengiringi saya bertumbuh hingga kini,” ujarnya menandaskan.
Sementara itu, Giring Ganesha sedang gencar memasangkan dua sosok sebagai pasangan capres dan cawapres 2024, yakni Ganjar Pranowo dan Yenny Wahid.
Untuk menekankan dukungannya, Giring tak segan mengultimatum seluruh kadernya di PSI.
sumber
https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-015822981/giring-ganesha-kenalkan-pahlawan-paling-berarti-di-hidupnya-seret-peristiwa-di-dili-tahun-1975
